Game ini memang belum menggambarkan era perang Eropa secara detail, namun sudah cukup mendeskripsikan betapa briliannya ahli strategi sekaligus raja Prancis, Napoleon Bonaparte.


Cossacks II : Napoleonic Wars termasuk salah satu judul game yang paling ditunggu tahun ini, terutama bagi para penggemar Cossacks pertama. Agaknya sudah cukup lama bagi para fans untuk bersabar menunggu dirilisnya Napoleonic Wars karena interval waktu antara rilis Cossacks pertama dan sekuelnya terbilang lama, yaitu lima tahun. Memang di dalam interval waktu tersebut, para fans disuguhi expansion packs seperti Cossacks : Art of War serta terakhir game Alexander yang cukup mengecewakan, tetapi kesemuanya belum bisa dibilang sebagai game yang baru karena masih menggunakan engine lama dan sistem permainan yang sama dari Cossacks pertama. Apalagi untuk kasus game Alexander yang pengembangannya dilakukan terburu-buru karena dikejar waktu rilis yang harus bersamaan dengan filmnya yang diputar di bioskop. Bagaimana kiranya gameplay Napoleonic Wars? Silahkan simak ulasan berikut ini.

Eye candy

Pertama kali mencoba Napoleonic Wars, kesan yang muncul adalah akhirnya tampilan grafisnya mendapatkan perbaikan yang signifikan. Walaupun masih berupa dua dimensi yang dianggap uzur di jaman sekarang, Napoleonic Wars mampu menyajikan gambar lingkungan dan peperangan yang hidup. Ini dikarenakan detail yang ditampilkan tergolong tinggi. Melihat pasukan Anda mengisi selongsong senapan ataupun meriam ditembakkan lumayan menyenangkan. Apalagi sekarang terdapat window kecil yang menggambarkan animasi dari aksi yang sedang dilakukan oleh pasukan Anda. Memang agak repetitif jadinya, tetapi mampu memberikan feeling bagaimana rasanya berada di medan perang.
Sesuai subjudulnya, Cossacks II mengambil latar waktu ketika pergulatan di eropa berlangsung, lebih tepatnya pada masa Napoleon Bonaparte, ahli strategi yang disebut-disebut paling brilian dalam sejarah eropa. Di mode campaignnya Anda bisa berpihak sebagai salah satu dari enam kekuatan terbesar di era tersebut. Sayangnya unsur historis dari ke-enam campaign ini kurang kuat. Anda bisa menemukan banyak misi yang didesain asal-asalan, padahal perang-perang historis yang menentukan nasib eropa tidak terlampau banyak.

Basic gameplay

Gameplay Napoleonic Wars tetap mengimplementasikan kriteria umum game RTS dimana dasar fokusnya berada di base-building dan unit-training. Namun yang sedikit berbeda ada pada bagaimana Anda memperoleh resources yang dibutuhkan. Kalau standar umum RTS mengharuskan Anda mengumpulkan resource dengan menambang, maka sekarang Anda hanya bisa memperolehnya dengan menguasai desa-desa yang tersebar dalam peta. Terdapat enam buah resource yang digunakan dalam permainan, yaitu wood, stone, iron, gold, food dan coal. Nah, masing-masing desa hanya bisa memproduksi salah satu dari resource ini. Oleh karenanya desa-desa ini boleh dianggap sebagai strategic point yang harus Anda jaga agar jangan sampai jatuh ke tangan lawan.


Diantara ke-enam resource yang digunakan dalam permainan, yang paling penting adalah food dan coal. Kedua macam sumber daya ini akan secara langsung mempengaruhi pertempuran sebagai kebutuhan logistik pasukan Anda. Jumlahnya akan terus berkurang dan tanpanya, pasukan Anda bisa mati kelaparan ataupun kehabisan peluru yang pada akhirnya berdampak ke jatuhnya moral pasukan Anda. Pasukan yang kelaparan dan tanpa cara untuk mempertahankan diri sama saja dengan “serigala tanpa taring”.

Tactics comes first

Manajemen kota dan sumber daya memang penting, tapi bukan Cossacks judulnya bila porsi manajemen militer tidak dibuat besar. Malah yang paling menentukan kemenangan Anda ada di porsi ini karena sebagian besar waktu Anda akan dihabiskan untuk memanajemeni kekuatan militer dan meninggalkan AI untuk melanjutkan pekerjaan rumah. Sistem formasi pasukan tetap dipertahankan di Napoleonic Wars, sedangkan penambahan yang paling penting terletak pada saat pasukan Anda melepaskan tembakan yang pertama. Melepaskan tembakan di jarak yang kurang tepat bisa berarti tamatnya Anda karena dibutuhkan waktu dari pasukan Anda melepaskan tembakan, mengisi selongsong senapan sampai melepaskan tembakan kembali.


Sebelumnya pernah disebutkan pentingnya pemenuhan kebutuhan logistik. Hebatnya, kebutuhan logistik ini  bisa diakali. Anda bisa melatih banyak tipe unit yang berbeda-beda, dimana masing-masingnya membutuhkan porsi makanan dan amunisi yang berbeda pula. Musketeer memiliki firepower yang lebih baik, namun begitu kehabisan amunisi tampak ompong. Sedangkan Anda juga bisa melatih Highlander yang membutuhkan coal dalam jumlah kecil, namun memiliki efisiensi yang konsisten karena unit ini sangat kuat dalam pertempuran jarak dekat. Dengan begini, Anda bisa menyesuaikan unit pasukan dengan persediaan logistik Anda yang kurang mencukupi.

Kesimpulan

Perlu diingat bahwa Napoleonic Wars memiliki beberapa bug yang cukup mengganggu terutama pada save gamenya. Sering sekali game yang telah di-save tidak dapat di-load dan menyebabkan crash. Diluar itu, Napoleonic Wars boleh dikatakan sebagai game yang menarik dengan latar belakang historis yang kuat.

Label: , , ,

Polimer atau kadang-kadang disebut sebagai makromolekul, adalah molekul besar yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana. Kesatuan-kesatuan berulang itu setara dengan monomer, yaitu bahan dasar pembuat polimer (tabel 1). Akibatnya molekul-molekul polimer umumnya mempunyai massa molekul yang sangat besar. Sebagai contoh, polimer poli (feniletena) mempunyai harga rata-rata massa molekul mendekati 300.000. Hal ini yang menyebabkan polimer tinggi memperlihatkan sifat sangat berbeda dari polimer bermassa molekul rendah, sekalipun susunan kedua jenis polimer itu sama.
tabel_14_1
Klasifikasi
Senyawa-senyawa polimer didapatkan dengan dua cara, yaitu yang berasal dari alam (polimer alam) dan di polimer yang sengaja dibuat oleh manusia (polimer sintetis).
Polimer yang sudah ada dialam (polimer alam), seperti :
1.  Amilum dalam beras, jagung dan kentang
2.  Selulosa dalam kayu
3.  Protein terdapat dalam daging
4.  Karet alam diperoleh dari getah atau lateks pohon karet
Karet alam merupakan polimer dari senyawa hidrokarbon, yaitu 2-metil-1,3-butadiena (isoprena). Ada juga polimer yang dibuat dari bahan baku kimia disebut  polimer sintetis seperti polyetena, polipropilena, poly vynil chlorida (PVC), dan nylon. Kebanyakan  polimer ini sebagai plastik yang digunakan untuk berbagai keperluan baik untuk rumah tangga, industri, atau mainan anak-anak.
gambar_15_1_2
Reaksi Polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) yang membentuk molekul yang besar. Ada dua jenis reaksi polimerisasi, yaitu :  polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.
Polimerisasi Adisi
Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan tak jenuh (ikatan rangkap dengan melakukan reaksi dengan cara membuka ikatan rangkap (reaksi adisi) dan menghasilkan senyawa polimer dengan ikatan jenuh.
Mekanisme reaksi :
mekanisme_reaksiAtau dapat dituliskan :
mekanisme_reaksi1
Contoh :
Pembentukan  Polietena (sintesis)
Polietena merupakan plastik yang dibuat secara sintesis dari monomer etena (C2H4) menurut reaksi adisi berikut :
politienagambar_14_51
Pembentukan Poli-isoprena (alami)
Poli-isoprena merupakan karet alam dengan monomer 2-metil-1,3 butadiena. Reaksi yang terjadi dengan membuka salah satu ikatan rangkap dan ikatan rangkap yang lainnya berpindah
menurut reaksi adisi :
polisoprena
gambar_15_3


Label: ,