Assalamu'alaykum.

Udah liat berita hari ini ? Baca koran pagi ini mungkin ? Atau postingan teman-teman wartawan dimedia online. Yap's ! Ada sesuatu yang sedikit hot untuk diperbincangkan, "Penyadapan Australia dan Amerika terhadap Indonesia"

Penyadapan ? Kok bisa ? Soal bisa atau tidak nanti kita perbincangkan kembali, tapi ada satu point khusus yang bisa dibahas. Indonesia, negara yang secara berani dan terang-terangan mendeklarasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Telah lama dijajah oleh bangsa lain, kemudian setelah suatu perjuangan yang panjang akhirnya kita merdeka. Merdeka coy ! Yang dilakukan Pak Soekarno dulu itu bukan suatu orasi ecek-ecek. Berkat proses yang sangat panjang dikali lebar dikali tinggi, akhirnya tercetus lah proklamasi itu. Trus sekarang 23 Nopember 2013, apakah Indonesia masih merdeka ? Masih dijajah ? Atau dijajah kembali ? Semuanya hanya kita yang bisa menjawab, kita sebagai bangsa Indonesia. Secara formalitas dan kasat mata kita memang telah merdeka, jauh puluhan tahun yang lalu. Tapi jika didalami lebih lanjut "kita masih dijajah". Menagapa demikian ? Karena bangsa Indonesia terbiasa dengan konsep "bangsa bermental terjajah". Kita hidup dizaman milenium, serba instan, serba mudah, serba mobile, serba globalisai dan serba serbi lainnya yang sangat menarik perhatian. Tapi apa yang terjadi dengan kita sekarang, adalah terjerat dengan segalanya itu. Dengan mudah seorang warga negara dapat mengejek seorang presiden hanya dengan sekali mention,




dengan mudah kembali seorang Ibu negara terkesan nyolot kepada seorang pengguna instagram yang mengomentari foto-foto uploadtan beliau.


Itu yang salah pejabatnya karena nyempet-nyemetin bikin account social network atau rakyatnya yang seenak jempolnya ngomentarin tanpa rasa tanggung jawab. Sungguh membingungkan negara ini. Teknologi ada bukan untuk jadi bahan penambah dosa atau malahan pemecah bangsa. Tapi ya teknologi ada untuk mempersatukan bangsa, bisa dengan cara mengunjungi website tokobagas.com kemudian beli lem perkat terbaik, buat ngerekatin antar tetangga ? (Stop, kayaknya ini garing). Balik lagi kalo disangkutin ke masalah yang lagi hot bin panas itu, sadap menyadap. Indonesia bisa belajar lebih dari sana, soal penggunaan teknologi. Tidak perlu dengan cara ikutan menyadap. Sekarang eranya udah berubah, zaman internet. Sampai-sampai seorang pemimpin bangsa dan istrinya pun tidak ragu-ragu lagi untuk ikut bergabung langsung dengan duni maya, khususnya social media. Kenapa teknologi lain tidak ikut kita kembangkan, proteksi diri dari sadapan orang kepo tidak jelas misalnya. Kan lucu, kalo seorang presiden yang manusia biasa hanphone yang notabene barang pribadinya disadap sama orang lain. Apa kerennya coba ? Keren kalo yang kerekam perbincangan presiden dengan menteri pertahanan soal pembelian kapal selam apalah itu. Ato tentang cara mengurangi terorisme yang mendunia. Tapi lucu ketika yang kerekam adalah perbincangan pribadi presiden dengan isitrinya soal anaknya yang bandel, ato soal belanja bulanan, ato malahan soal istrinya yang ngomelin suaminya yang sering pulang malam. Nahlo. Jadi kita cukuptau sajalah kalo ternyata ada orang yang cukup penganguran di negara tetangga sana yang iseng-iseng selalu memantau aktivitas handphone Presiden, Wakil Presiden dan beberapa pejabat lainnya dari negeri kita ini. Artinya kita termasuk negara penting, hebat, dan beresiko untuk mengancam kedaulatan negara lain. Saya pribadi disini belum bisa ngebahas bagaimana caranya Australia yang ujung nun jauh disana bisa menyadap Indonesia, untuk beberapa tahun lamanya tanpa ketahuan, tanpa ada yang curiga dan terlebih tanpa adanya gangguan dari operator ato provider jaringan. Mungkin kita sebagai mahasiswa boleh meminta klarifikasi Austaralia soal cara mereka, yang pasti bisa diterapkan untuk mendapatkan jaringan yang kuat, lancar tapi murah. Ilmu saya juga kuarng memadai dan mencukupi untuk membahas bagaimana hal-hal teknis tersebut bisa terjadi.

Ada gembar gembor soal konfrontasi. Buset ! Dikata perang enak apa ?. Janganlah pake perang-perangan, saya masih semester 3, kost aja masih nyicil. Maen perang-perang aja. Pasti ada cara lain yang bisa dipakai, saya percaya para petinggi negara ini cukup bijkasana dan pintar dalam menghadapi hal-hal semcam ini, karena untuk itulah beliau dipilih. Kita sebagai warga negara ? Jangan memperkeruh susasana dengan mengata-ngatai hal yang belum tentu benar apalagi belum tentu nyambung.


Tetap jalani hari-hari sperti biasa, jangan ada anarki, jangan ada hal-hal yang mempusingkan kepala, jangan ada tindakan-tindakan yang membuat proses ini semakin riwet dan panjang. Dan yang terpenting tetap cintai, hormati dan hargai para pemimpin bangsa kita ini, kalau bukan kita yang melakukannya trus siapa lagi ? Astaralia ? Amerika ? Atau malah Malaysia (Oke, semakin jauh). Untuk semua saudara sebangsa dan setanah air Tetap tenang, dan KITA CINTA INDONESIA :)



Wassalamu'alaykum

Label: , ,

Pacaran dan islam ???

Assalamu’alaikum.
Kali ini kita akan membahas sedikit tentang hal paling ngetrend dan gaul serta kece untuk saat ini yaitu Pacaran, tapi dari fokus kacamata seorang muslim. Pacaran saat ini sudah dianggap suatu standar kedewasaan bagi semua remaja (dibaca : anak baru gede ). Sebenarnya, issue tentang pacaran dalam pandangan islam ini sendiri sedang hangat-hangatnya dibahas oleh seorang ustadz bernama Felix Y. Siauw. Bahkan beliau menuliskannya kedalam sebuah buku yang berjudul “Udah Putusin Aja !” Ini wujud bukunya …



Atas dasar dakwah dan saling mengingatkan, silahkan kepada anda semua untuk membaca buku diatas dan renungkan lagi segala kesalahan tidak kita sadari selama ini yaitu Pacaran *backsound tegang.
Anda sholat 5 waktu berjamaah di masjid (buat ikhwan). Good !
Anda puasa ramadhan fulltime 1bulan, tanpa absen, sakit, izin maupun alpa. Good !
Anda menunaikan zakat fitrah golongan tertinggi, harga beras termahal. Good !
Anda khatam al-qur’an lebih dari 10x sejak masih sekolah dasar. Good lagi !
Anda melaksanakan segala perintah Allah tanpa terkecuali. Benar-benar Good !
Tapi anda Pacaran ??
Rusak sudah segala amalan anda.! Sebagai seorang umat, dalam menjalankan agama Allah janganlah setengah-setengah. Islam tidak mengenal yang namanya pacaran maupun tunangan. Disini islam adalah agama yang sempurna, karena benar-benar kompleks dalam sudut pandangnya. Kenapa islam melarang yang namanya pacaran ? Islam melindungi kehormatan anak cucu adam, terutama akhwat = wanita = girl. Derajat wanita dalam islam sangat tinggi dan mulia. Dan dengan adanya pacaran justru wanita yang banyak dirugikan, sedangkan pria terbiasa untuk diuntungkan. Pacaran merupakan salah satu dari usaha setan dalam menjerumuskan umat manusia. Pure, semua yang ada dalam praktek pacaran adalah kemudaratan dan berujung pada kemaksiatan serta perzinaan. Banyak pelaku pacaran yang membuat statement-statement pembenaran demi menghalalkan perilaku mereka.
“Tapi kita kan gak ngapa-ngapain, masak iya zina ?” ( Bearti harus ngapa-nagapin dulu baru mau berhenti pacaran ? ).
“Demi motivasi diri, biar lebih semangat belajar dong !” ( Bagaimana jika pacaran dengan Pak Mario Teguh aja sekalian ? )
“Kita serius kok pacarannya J” ( Nahloo, pacaran ? serius ? )
…….#Dan banyak lagi alibi-alibi lain yang keluar dari mulut para pelaku pacaran…
Coba dibaca kembali firman Allah yang satu ini.
 Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk,” (QS. Al-Isra’: 32).
Jelas !. Allah melarang segala hal yang akan bermuara pada zina, dan termasuk pacaran. Mungkin kita terlalu jauh bicara soal pacaran, padahal untuk berkhalwat (dibaca : berduaan) antar lawan jenis saja sudah dilarang oleh Allah. Islam mengharamkan segala aktivitas interaksi antar lelaki dan wanita yang tidak berkepentingan syar’I, karena merupakan pintu menuju kemaksiatan lain. Seperti yang telah ditegaskan oleh Rasulullah Saw :
Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka janganlah ia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa ada mahram wanita tersebut karena setan menjadi yang ketiga di antara mereka berdua (HR Ahmad)”
Interaksi yang diperbolehkan adalah interaksi yang benar-benar jelas dan perlu. Penegasan tadi adalah bentuk kepedulian rasulullah terhadap umatnya. Rasulullah tau umatnya adalah seorang mahluk yang dilengkapi dengan akal serta nafsu. Tapi jangan sampai kita menjadi budak dari hawa nafsu serta godaan setan. Pergunakanlah nafsu tadi sesuai dengan porsinya, dan batasnya. Sudah fitrahnya setiap manusia memiliki perasaan yang dinamakan cinta. Ini merupakan karunia dari sang pencipta, Allah SWT. Jadi pergunakanlah karunia tersebut sesuai dengan apa yang telah disyariatkan, satu-satunya jalan yaitu menikah J.
Pacaran tidak akan menghasilkan apa-apa, selain hanya kesenangan sesaat dan kesia-siaan. Tidak ada segi positifnya dari perilaku ini. Bagi seorang pria, pacaran hanya akan membuka peluang untuk tindak kemaksiatan. Dan bagi seorang wanita, pacaran justru bisa merusak harkat serta martabat mereka sendiri. Pria ! Berhentilah merusak para wanita, bergaul lah antar lawan jenis sesuai dengan adab yang sudah di syariat kan. Wanita ! Tetap jagalah kehormatan kalian semua sebagai seorang wanita, karena itulah salah satu nilai plus kalian dimata agama dan calon suami kalian. Sesungguhnya pria itu dilihat dari masa depannya dan wanita itu dilihat dari masa lalunya.
Jangan rusak segala amalan anda dengan praktek gaya-gayaan bernama pacaran. Sudah selayaknya malu sebagai seorang muslim, dimana masih melakukan praktek pacaran yang secara terang-terangan tidak pernah ada dalam islam. Jelas akhir dari artikel ini adalah bagi yang sampai membaca ini masih pacaran
Udah Putusin Aja !. Berbanggalah jadi seorang jomblo = single = sendirian.

Insyaallah akan lebih indah masanya nanti saat cinta kita tadi, terjalin karena Allah dengan cara Allah dan penuh rahmat serta karunia dari Allah. Wassalamu’alaikum.

Label: , , ,